Tuesday 3 January 2012

Selamanya Cinta Untuk Sang Lilin

Oleh : Siti Alie

Bapak yang kala itu sedang sholat maghrib berjamaah dengan ibu, bergegas bangun menggugurkan sholatnya demi mendengar gemuruh puluhan panci menghantam lantai semen, ibu menyusul dibelakang, gerangan apakah yang terjadi? "Jangan-jangan tabag* di dapur ambrol bu?" ucapnya gusar kepada sang ibu, khawatir langit-langit dapur yang  memang sudah memble sana-sini itu runtuh menimpa barang-barang.

 Sesampainya di dapur ternyata bukan langit-langit runtuh, tapi lemari kayu yang berganti posisi menjadi miring 60 derajat karena masih terganjal daun pintunya, seorang gadis kecil tampak berdiri ketakutan di pojok ruangan "Kenapa lemarinya bisa roboh Nan?" yang ditanya hanya menggeleng "Bukannya Tenan yang dari tadi disini?" selidik bapak dengan suara sedikit galak karena mencium aroma kenakalan dari panci-panci yang berserakan.
"Tadi Tenan cuma lagi main ayunan...". Si gadis kecil akhirnya menjawab.
"Dimana?"
"Di daun pintu lemari".
"Apa...??" Sedetik kemudian bapak malah berbalik badan meninggalkan Tenan dengan ibunya
Perempuan separuh baya nan anggun itu rupanya mengetahui gelagat bapak yang pergi begitu saja, pasti akan segera kembali dengan membawa sebelah sandal untuk memukul pantat anak yang nakal, ibu dengan cepat mengembalikan posisi lemari ketempat semula, tak terlalu berat kiranya karena hanya terbuat dari kayu triplek biasa, bersamaan dengan kembalinya bapak lengkap dengan sebelah sandalnya.
"Tunggu dulu pak". Pinta ibu saat melihat sandal yang siap melayang.
"Ayo Tenan bereskan semua pancinya nak". Ucap ibu sabar dan sangat lembut, Tenan kecil yang selalu punya daya imajinasi tinggi hingga pintu lemaripun dibuat untuk main ayunan, melangkah memungut satu demi satu panci-panci yang bertebaran, patuh dengan apa yang diminta sang ibu, meski sama sekali tak rapi, seluruh panci akhirnya terjejal didalam lemari.

 "Bapak mau hukum Tenan sekarang apa mau sholat dulu?" Tanya ibu dengan suara yang masih teramat sabar, "Waktu maghrib sudah hampir lewat".
Bapak terlihat ragu, sambil mengucap istighfar menuntun si gadis kecil menuju kamar dimana mereka menjalankan sholat, "Tenan duduk disini, tunggu bapak selesai sholat!" Perintah bapak, Tenan mengangguk patuh. Disaat yang sama ibu memandang dengan tatapan yang teduh tiada duanya, "Kamu aman nak". Begitu kira-kira bahasa kalbu yang diungkapkan ibu melalui senyum dan tatapan teduhnya dan berhasil diterjemahkan oleh hati si gadis kecil.
"Aku sayang ibu". Balas Tenan dalam hati beratus-ratus kali.

Duapuluh enam tahun berlalu, lemari yang kini terlihat tua itu masih bediri disana, memutar kembali kenangan-kenangan saat aku masih nakal-nakalnya, tak ada yang berubah dengan ruangan ini, sama seperti ibu yang selalu dan akan selalu melindungi aku, seperti sebuah lilin yang selalu rela membiarkan dirinya panas terbakar agar tetap ada terang dikegelapan, tanpa pamrih dan teramat tulus.

siti181211 (teruntuk emak tercinta)

Komen:

  • Nayo Aja Bagus mbak. Aku suka. Perlu dikuliti apanya heheehe.
    Ga ada cerita yang lebih singkat lagi? Hemat bener kata-katanya?
    Btw, copy-paste-nya ga tertib. Ada pengulangan diawal. Segera benahi sebelum yang lain baca :)
    18 December 2011 at 05:14 ·  ·  1
  • Navadha Luciandany tul kata mas nayo ,tambah satu ilmu jg setelah bc,jd sering2 aja teman -teman posting tulisan ya.
    18 December 2011 at 08:34 · 
  • Siti Allie Nayo Aja ini tadinya mau buat lomba FTS hari ibu, syaratnya tidak lebih dari 300 kata, tapi malah kebanyakan, karena udah malem aku posting disini deh, haha..iya aku copasnya ga rapi, udah ngantuk sih
    18 December 2011 at 08:54 · 
  • Siti Allie Navadha Luciandany ayo bikin lagi...
    18 December 2011 at 08:56 · 
  • Nayo Aja Bagaimana kalau cerita ini dipanjangin lagi? Sepertinya masih bisa dikembangkan. Pengen tau aja, apa yang terjadi dengan Tenan kecil (Siti Allie) setelah bapak menyelesaikan sholatnya. :)
    18 December 2011 at 08:57 via Mobile · 
  • Nayo Aja Oo gitu tow? Paling telat kpn? Kali aja ada inspirasi.
    18 December 2011 at 09:00 via Mobile · 
  • Siti Allie DL tgl 22 kayaknya mba Tina posting infonya di group kok, nanti malem cb aku panjangin, hari ini mau ke Chungli, ada ngumpul2 sama anak Forsimawiku di toko indo bahagia
    18 December 2011 at 09:02 · 
  • Nayo Aja Hmm sayangnya aku ke malah ke Chiayi hehe, agenda minggu kemarin baru terlaksana minggu ini.
    18 December 2011 at 09:09 via Mobile · 
  • YuheRina 于麗娜 Gusman Siti Allie : rombongan Forsimawiku nya bawa ke mesjid Chungli aja mbak... ^_^
    18 December 2011 at 09:16 · 
  • Siti Allie Insyaallah nanti aku sampein ya mba Yuher..
    18 December 2011 at 09:34 via Mobile ·  ·  1
  • Kwek Li Na Wah keyen. Alur balik. Cerita yang memerdeka pembaca melanjutkannya dengan berbagai kepenasaran.
    18 December 2011 at 18:35 via Mobile ·  ·  1
  • Ashif Aminulloh menyentuh mb. sederhana dan dalam. sejak awal pembaca sudah dibikin penasaran dan diberikan akhir yg menyentuh. mantebs...
    19 December 2011 at 15:26 ·  ·  1

0 comments:

Post a Comment