Wednesday 29 February 2012

‎"GAUL"


"Libur sendiri ya?".
Tanya seorang wanita kepada Ku, Aku tersenyum sambil mengangguk.
"Iya, Bu".aku menjawab singkat, namun jawaban ku di sambut tawa oleh kedua nya.
"Di sini gak ada Ibu, yang ada nona!".
Aku mengeryitkan dahi, tanda tak faham,


"Ibu,Nenek, itu kalau di rumah, iya gak Ti?". Jawab si mbak sambil menyenggol sang teman, yang sedang asyik memoles wajah.
Aku hanya terdiam, sebetulnya mereka tak pantas lagi di sapa nona. Meski mereka memoles wajah sedemikian sempurna, toh kerut tanda ketuaan itu ada di sana. Walau pun rambut berubah merah, toh tah dapat di pungkiri mereka lebih pantas di sapa Ibu.
"Ikut kami aja yuk?". tawar si Mbak yang bernama Mimi, namun aku yang itu bukan nama asli nya. Ahh.... Apa peduli ku, namun tak urung rasa penasaran berkecamuk di hati ku.

"Boleh lah, kebetulan saya tidak punya acara" Aku pun mengiyakan.
"Kamu tunggu di sini, kami ke toilet dulu". Aku pun cuma mengangguk, sambil membuka majalah yang baru aku beli di toko Indonesia.
Keasyikan ku terusik, oleh kedua nya yang telah ada di depan ku.
Mata ku melotot mulut ku pun bengong menatap keduanya, rok mini, berpadu tank top yang tak sempurna menutupi belahan dada nya, meski mereka melilit kan selendang di leher nya toh apa artinya. 

"Gak jatuh ya pakai sandal tinggi amat?". Tanpa sadar Aku bergumam.
Kedua nya tertawa tergelak,"maka nya gaul dikit, jangan kampungan". Mbak mimi menyahut,sambil terus mengurai tawa.
Sepanjang perjalanan keduanya terus bercanda "begitu bahagia nya mereka" batin Ku pun berbisik.
"Kita kemana ,Mbak?". 

Aku bertanya sambil menoleh kanan kiri karena tempat ini begitu asing bagi Ku.
"Kita senang-senang Tin, seminggu kerja bikin stress tau!".
"Iya Tin, kita capek-capek kerja, yang di rumah gak mau ngerti, mau nya uang melulu".
Aku semakin penasaran, namun aku memilih diam, hingga perjalanan sampai di suatu flat.
"Ini rumah siapa,Mbak?".
Aku pun bertanya dengan ragu,
"Ini rumah kami Tin".
Jawab Mbak mimi sambil menyeret ku ke sofa.
"Tempat ini kami sewa,rame-rame patungan jadi lok hari libur, kami habis kan di sini" . Kini Mbak Tuti bersuara sambil menyerah kan sekaleng coca cola.
Lagi-lagi aku di buat bingung, bukan kah di luar sana banyak tempat untuk menikmati liburan, dan tak perlu mengeluar kan uang untuk menyewa.
Tittttt.... Lamunan ku buyar karena suara bel pintu, dan saat pintu terbuka 3orang wanita, plus 3orang lelaki berdiri di ambang pintu. Wajah ketiga lelaki itu, seperti yang ku lihat di film-film India, berhidung mancung dan berwajah tampan, tapi mengapa mereka ada di sini?,
"Tini, mereka Teman-teman Ku". Mbak Tuti memperkenal kan mereka satu persatu.
Entah bagaimana awal nya suasana menjadi riuh, musik menghentak memekakan telinga, aroma alkohol pun begitu menyengat, gelak tawa mengiringi tubuh-tubuh yang meliuk mengikuti irama, dan Aku?, Aku hanya terpekur di pojokan ruangan dan tak lama ku tinggal kan tempat itu, setelah sempat ku lihat, 2orang memasuki kamar dengan saling peluk. Aku melangkah meninggal mereka yang sedang berpesta, apa kah itu yang di sebut "gaul", mengubar kebebasan tanpa tau batasan.

Mungkin benar mereka lelah setelah berkutat dengan pekerjaan, atau kadang juga menghadapi majikan yang sangat cerewet, semua orang butuh istirahat dan hiburan, namun apakah yang mereka lakukan baik ada nya?.
Ahh... Biar lah ,itu urusan mereka!, Aku hanya berharap Tuhan memberi Ku kekuatan iman, saat aku jauh dari keluarga!.

Nanda Ayu


 ·  ·  · February 14 at 4:05pm via mobile

0 comments:

Post a Comment