Wednesday 29 February 2012

Rupa Rupa Cinta

  • Jangankan sebotol anggur, seteguk anggur cinta saja sudah memabukkan pemiliknya, sehingga mampu membutakan mata dan hati mereka, termasuk aku ...
    "Jangan bodoh Ayu, orang yang sehari-hari dengan kita saja belum tentu bisa suka, sayang, dan cinta pada kita, lah kamu kenal lewat hp dan melihat lewat video call aja udah mulai mencintainya, jangan gampang percaya, Ayu!" kata sahabatku Yuni.

    Yuni memiliki kecantikan yang tak jauh seperti artis Sheerin Sungkar, kehidupan di kota metropolitan mampu ia pertahankan, kerjanya sebagai SPG di sebuah mall mampu menarik pelanggan sebanyak mungkin, aku hanya tersenyum manis saat ia bilang "Cinta itu perlu materi, tanpa materi akan terasa hampa". Sampai akhirnya ia menikah dengan laki-laki kaya yang usianya jauh dari usia Yuni sendiri, pemilik perusahaan kayu di daerah Bekasi.

    Sedangkan saya masih terpasung dengan cinta tanpa rupa, aku begitu mempercayai janjinya padaku disaat kita bicara dalam telepon.
    "Neng Ayu, kang Abi mau tanya, boleh...?"
    "Iya kang, silahkan, tanya apa?"
    "Kang Abi serius dengan asmara kita, apakah neng juga serius...?"
    "Iya kang, kalau akang serius, neng juga serius, lagipula walau kita tidak pernah ketemu tapi perasaan kita saling sayang, benar engga atuh akang...". ucapku memberi semangat.
    "Iya atuh neng, kerja yang hati-hati, akang bakal jaga cinta kita baik-baik". Kata-katanya telah menyirami taman surga dihatiku.

    Apakah salah kalau aku mempercayai kata-kata orang yang aku sayangi, apakah salah mbakku yang mencintai suami orang, dan tanpa sepengetahuan istrinya, jadi selingkuhannya...
    Bahkan sepupuku sepakat mengubah cinta yang mereka bina dengan mencicipi madu surga duniawi itu, mereka melakukan hubungan intim diluar pernikahan dan membuahkan benih yang tak bersalah, yang digugurkan hanya untuk menutupi kesalahan mereka

    Mempertahankan cinta beda pulau pun membuat adikku harus rela kehilangan orang yang dicintainya. Aku sempat tanya pada adikku kenapa mengakhiri hubungan asmara yang dibina selama tujuh tahun.
    "Mba...dia ingin menikahiku dan membawaku ke Lampung, tapi aku engga ingin ninggalin Indramayu, aku juga mau nikah sama dia mba, tapi dia engga mau tinggal di Indramayu, aku lebih suka hidup di Indramayu mba, sedangkan di Lampung aku tak punya siapa-siapa, kalau pengen pulang juga repot mba, dan butuh uang yang cukup karena jarak yang terlalu jauh...".Mau tak mau mereka menyakiti perasaan masing-masing.

    Kak Aisyah, dia tetangga rumahku, adalah sosok wanita yang sabar dan penuh pengertian, semenjak suaminya kecelakaan, dia banting tulang untuk menghidupi kedua anaknya, suami dan dirinya sendiri, suaminya mengalami cidera kaki, yang membuat kakinya tak normal seperti orang-orang normal lainnya.

    Atau seperti cinta pamanku pada anak-anak dan istrinya, mempertahankan mahligai rumah tangga dari perselingkuhan istrinya, untunglah istrinya cepat sadar kalau cinta pamanku padanya benar-benar tulus.

    Dan masih banyak lagi cerita-cerita cinta yang dunia tawarkan pada penghuninya, bukankah cinta itu anugerah dari Sang Pencipta untuk makhluk ciptaannya? Setiap individu mempunyai pendapat masing-masing tentang cinta, bahkan cinta mempunyai kekuatan yang luar biasa. Cinta tak akan salah dan tak akan pernah salah bila datang di tempat yang baik dan mempunyai tujuan yang baik, tanpa menyakiti diri sendiri setta menyakiti hati yang lain.

    Sekarang cintamu memilih yang lain, tinggalkan luka tanpa memberi penawarnya, aku sadar cita tak bisa dipaksakan, buat apa kang Abi hidup denganku, tapi tak tersenyum dimataku, kang Abi ... Ku titipkan doa untukmu, semoga Allah membimbingmu dalam kebaikan dan rumah tanggamu, langgeng sampai kakek nenek. Allah maha tahu, dan yang paling tahu mana yang terbaik untik umatnya. Kang Abi memang baik tapi mudah-mudahan saja aku dapat jodoh yang lebih baik dari kang Abi, berprasangka baik terhadap Allah dan umatnya, mencerminkan pemilik hatinya tentang aura kebaikan.

    Sekali lagi aku berharap, jagalah cinta kalian baik-baik, agar cinta kalian, mengantarkan kalian bertemu pada pemiliknya, bukankah manusia meninggalkan tiga perkara yang akan kembali kepada asalnya, pertanma adalah tubuh manusia yang tercipta dari tanah yang akan kembali ke tanah, yang kedua adalah roh atau nyawa yang akan kembali pada pemiliknya, yaitu Allah Yang Maha Pencipta, dan yang terakhir adalah amal, inilah satu-satunya milik kita.

    Teruntuk kang Abi, neng Ayu tak pernah menyesal telah mencintaimu, bahkan neng Ayu bersyukur dari kejadian ini neng bisa belajar sabar dan ikhlas.

    --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Demikian saya tuliskan tanpa mengurangi atau menambahi kata yang ada, mohon bantuan sahabat semua untuk memberi saran :)

0 comments:

Post a Comment